ads

Minggu, 03 Juni 2012

Identifikasi Risiko



         Identifikasi Risiko adalah usaha untuk menemukan atau mengetahui risiko � risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan.

         Hal � hal yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk perusahaannya :
a.       Mengetahui kemungkinan � kemungkinan terjadinya suatu kerugian dan harus berhati � hati atas kemungkinan timbulnya setiap kerugian dan hal ini merupakan tugas utama seorang manajer risiko.
b.      Memperkirakan frekuensi dan besar kecilnya risiko sehingga dapat diperkirakan kemungkinan kerugian maksimum dari risiko yang berasal dari berbagai sumber.
c.       Memutuskan pemakaian metode pengolahan risiko yang terbaik dan paling ekonomis,apakah dengan jalan menghapuskan, mengurangi, membatasi, menanggung sendiri, memindahkan atau mengkombinasikan metode � metode tersebut.
d.      Mengadministrasikan program �program manajemen risiko termasuk mengadakan penilaian kembali atas program � program, pencatatan � pencatatan dan lain sebagainya.

         Klasifikasi kerugian pada perusahaan :
a.      Kerugian Harta Milik ( Properti Losses )
1.      Kerugian Langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atas kehilangan harta.
2.      Kerugian Tidak Langsung seperti keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akibat kerugian langsung.
3.      Kerugian Pendapatan (Pendapatan Bersih ), seperti penghentian bisnis karena tidak dapat digunakannya gedung.
b.      Kewajiban mengganri kerugian orang lain ( liability losses), kerugian karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.
c.       Kerugian Personalia ( Personel Losses )
1.      Kerugian bagi perusahaan karena kematian, cacat atau mengundurkan dirinya dari pegawai, langganan atau pemilik.
2.      Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat atau pemberhentian.
         Metode yang digunakan untuk mengeksplorasi identifikasi risiko aspek � aspek dalam perusahaan :
1.      Questionnaire Analisis Risiko ( Risk Analysis Questionnaire )
Analisis ini menjuruskan manajer risko untuk memastikan bahwa informasi diperlukan berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlewatkan. Untuk memperkuat informasi ini akan dipertimbangkan informasi yang diperoleh dengan metode lainnya.

2.      Metode Laporam Keuangan
Menganalisi neraca, laba � rugi dan catatan lain yang mendukung, sehingga manajer resiko bisa mengidentifikasi semua resiko yang berkenaan dengan harta, utang dan personalia perusahaan.

3.      Metode Flow Chart
Analisis kerugian yang meliputi kerugian berkenaan dengan harta, tanggung jawab dan personil.

4.      Inspeksi Langsung Pada Objek
Dengan mengamati langsung jalannya operasi bekerjanya peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan kerja pegawai dll. Manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak lagi dan mayakinkan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerja atau yang mungkin tidak pernah ditemukan dalam laporan tertulis.

5.      Interaksi Dengan Bagian Lain
Keberhasilan manajer risiko mengidentifikasi resiko terutama tergantung pada kerjasama yang erat dengan bagian � bagian dalam perusahaan. Manajer bagian � bagian ini secara menjadi awas terhadap risiko yang diihadapinya.

6.      Statistik Kerugian
Pengidentifikasian risiko dapat dilakukan berdasakan data statistic tentang kerugian yang lalu dan kerugian mana yang sering terjadi. Berdsarkan data yang ada akan dilihat kemungkinan terjadinya resiko yang sama pada masa yang akan datang.

7.      Analisis Lingkungan
Prof.O�Connell menyatakan bahwa penggunaan analisis lingkungan eksternal sama baiknya dengan penggunaan analisis internal dalam mengidentifikasi risiko.

         Identifikasi risiko dengan analisis lingkungan yang relevan :
1.      Pelanggan
2.      Pemasok
3.      Saingan
4.      UU dan ketentuan � ketentuan lain.

         Faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode identifikasi risiko :
1.      Sifar dari bisnis
2.      Besarnya perusahaan
3.      Tersedianya tenaga ahli

         Pengukuran risiko yaitu usaha menentukan perkiraan kerugian maksimum untuk setiap jenis risiko dalam setiap fungsi.

         Dimensi pengukuran risiko :
1.      Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi, artinya berapa kali terjadinya suatu kerugian selama suatu periode tertentu.
2.      Keparahan dari kerugian itu, artinya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu kerugian terhadap kondisi perusahaan terutama kondisi financial.


Paling sedikit untuk masing � masing dimensi itu yang ingin diketahui adalah :
1.      Rata � rata nilainya dalam periode anggaran
2.      Variasi nilai itu dari satu periode anggaran ke priode anggaran sebelum dan berikutnya
3.      Dampak keseluruhan dari kerugian �kerugian itu jika seandainya kerugian itu ditanggung sendiri harus dalam analisis, jadi tidak hanya nilainya dalam rupiah saja.

         Cara menentukan keparahan kerugian atas suatu kejadian :
Seorang manajer risiko harus secara cermat memperhitungkan semua tipe kerugian yang dapat terjadi, terutama dalam kaitannya dengan pengaruhnya terhadap situasi finansial perusahaan. Penting pula diperhatikan jangka waktu dari suatu kerugian, disamping nilai rupiahnya.

         Cara pengukuran risiko dengan distribusi probabilitas :
1.      Pengukuran total kerugian per tahun
2.      Pengukuran banyaknya kejadian per tahun
3.      Pengukuran besarnya kerugian per kejadian

         Konsep Probabilitas
Probabilitas merupakan kesempatan atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau kemungkinan jangka panjang terjadinya sesuatu.
Konsep Probabilitas terdiri dari :
1.      Sample Space
Adalah suatu set dari kejadian tertentu yang diamati ( S )
2.      Event
Merupakan segmen atau bagian dari Sample Space ( E )








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Prosedur Klaim Asuransi Jiwa

Abstrak  Asuransi merupakan sarana financial dalam tata kehidupan rumah tangga dalam menghadapi resiko yang mendasar. Asuransi dan lem...